Properti Indonesia Resiko Bisnis Terendah di Asia Tenggara


Berita Asli – Jika masuk dalam kelompok negara-negara berkembang di dunia, Indonesia menduduki ranking pertama negara dengan tingkat risiko terendah se-Asia Tenggara. Indonesia juga masuk dalam daftar lima besar negara yang memiliki tingkat risiko menjalankan bisnis properti paling rendah di antara negara-negara berkembang lainnya.
Lembaga riset properti internasional Cushman Wakefield baru-baru ini merilis hasil riset tentang peringkat negara–negara berkembang di dunia, dilihat dari sisi peluang dan risiko menjalankan bisnis properti. Sebanyak 42 negara dimasukkan dalam katagori negara berkembang di dunia, di antaranya dari kawasan Asia Pasifik, Afrika-Timur Tengah, dan Amerika Latin.
Ada empat parameter yang digunakan dalam menentukan peringkat negara-negara tersebut, yaitu risiko transparansi, risiko geo-politik, risiko korupsi, dan risiko keamanan bekerja. John Santora, Chief Executive Officer Corporate Occupier Investor Services Cushman Wakefield mengatakan, pada dasarnya permasalahan yang mengganjal di negara-negara berkembang terfokus pada status kepemilikan, apakah itu hak milik, sewa, atau hak lainnya atas lahan dan bangunan.
“Negara-negara berkembang adalah lokasi penuh peluang dalam menjalankan bisnis properti. Tetapi jika tidak jeli, berbagai risiko juga ada di dalamnya. Oleh karena itu khusus untuk para investor, kami menyisir lokasi mana saja yang memiliki peluang terbesar, dengan risiko paling minimal,” kata John.
Berikut urutan 10 negara berkembang dengan risiko bisnis properti terendah di dunia:
1. Botswana, Afrika
2. Afrika Selatan, Afrika
3. Zambia, Afrika
4. Ghana, Afrika
5. Indonesia, Asia Pasifik
6. Aljazair, Afrika
7. Tunisia, Afrika
8. Peru, Amerika Latin
9. Uni Emirat Arab, Timur Tengah
10. Oman, Timur Tengah

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Properti Indonesia Resiko Bisnis Terendah di Asia Tenggara"

Posting Komentar